Subscribe to our RSS Feeds
Hello, this is a sample text to show how you can display a short information about you and or your blog. You can use this space to display text or image introduction or to display 468 x 60 ads and to maximize your earnings.
0 Comments »
Internet secara Cerdas dan Efisien
Oleh : Mutia Zata Yumni | 16-Nov-2012, 16:42:44 WIB
KabarIndonesia Internet… Siapa sih yang tak tahu internet di zaman sekarang ini? Pasti orangnya ndeso bin katro, pokoknya tak gaul. Ya, begitulah anggapan orang-orang kota soal internet. Mereka sudah tidak asing mengenai sistem jaringan komputer ini. Akses internet dengan mudah dan cepat mereka nikmati setiap harinya, dengan bantuan gadget yang kian hari kian canggih.

Jika masa lalu masih menggunakan komputer, laptop atau netbook dibantu modem atau jaringan wi-fi, hal itu kini bisa tergantikan oleh tablet yang ukurannya lebih kecil dan praktis. Terlebih sekarang banyak ponsel yang bisa mengakses internet dengan mudah seperti jenis iPhone, Blackberry dan Android yang sekarang bertebaran di mana-mana dan oleh siapa-siapa (karena tukang ojek pun memilikinya).

Selain bantuan gadget, aplikasi social media yang semakin hari semakin menawarkan fitur yang menarik seperti contohnya Yahoo, Facebook, dan Twitter. Beragam aplikasi tersebut merajai dunia internet dan hampir semua orang menggunakannya. Otomatis hampir semua orang pula memiliki gadget-gadget, yang harganya sudah menyaingi harga kacang ini (saking bersaingnya).

Dan hampir setiap hari bahkan setiap waktu orang-orang menggunakan internet. Tanpa mereka tahu dan peduli akan darimana dan bagaimana teknologi jaringan ini bisa muncul dan bekerja.

Contoh sederhana, coba tanya kita tanya warga kota soal darimana internet berasal? Siapa penemunya? Bagaimana internet bisa bekerja? Atau yang paling sederhana saja, tanyakan mereka soal kepanjangan dari internet (jawabannnya interconnection-networking). Sangat jarang dari mereka yang mengetahuinya, bahkan sedikit pula yang ingin tahu dan peduli akan hal itu. Mereka menganggap itu semua tidak penting. Yang mereka tahu dan inginkan hanyalah menggunakan dan memilikinya. Ck ck ck… Lagi-lagi kita menjadi warga yang konsumtif.

Namun hal yang paling krusial adalah mereka tidak mengetahui seberapa besar tingkat kebutuhan mereka akan internet sendiri. Ambillah contoh seorang anak SD yang difasilitasi smartphone oleh orang tuanya. Kegunaan smartphone yang biasanya digunakan orang dewasa khususnya para profesional untuk bertransaksi bisnis, transfer data, dan berkomunikasi, di tangan anak SD tersebut fungsinya menciut menjadi sekedar alat untuk membuka facebook, mengecek twitter, membuat status gak penting, dan bermain game on-line.

Memang banyak juga diantara anak SD yang menggunakannya untuk browsing informasi terkait soal tugas. Akan tetapi jika mereka menggunakannya untuk browsing macam-macam (baca: negatif) seperti hal-hal berbau pornografi, kekerasan dan lain sejenisnya? Lalu bagaimana pula jika mereka menggunakannya untuk berplagiatisme dalam mengerjakan tugas? Dan yang lebih parah bagaimana pula jika alat komunikasi tersebut dijadikan ajang untuk ‘silaturahmi’ contekan dengan teman? Sungguh ironis!

Sebenarnya kelakuan tersebut tidak hanya dilakukan di tingkat SD tadi saja, tetapi juga oleh hampir semua jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Dalam dunia kerja pun tak dipungkiri terjadi hal yang sama pula. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dengan adanya internet ini telah membuat banyak orang terlena dan malas untuk bekerja kreatif dan berinovasi sendiri.

Jika dibandingkan dengan di desa, dimana akses internet mulai terasa pada awal dekade ini (dengan adanya program internet masuk desa), warga di sana masih menganggap internet adalah hal yang baru sehingga mereka begitu antusias dengan kehadiran internet ini. Mereka yang mulanya memiliki keterbatasan akan akses informasi dan komunikasi (seperti buku dan pesawat telepon), setelah diberi edukasi mengenai internet, mereka kemudian memanfaatkannya sebaik mungkin untuk kemajuan diri mereka sendiri dan desa yang mereka tinggali.

Bagaimanapun, terlepas dari desa ataupun kota, bijaknya penggunaan internet tergantung dari kesadaran individu masing-masing. Oleh karena itu, masyarakat dituntut untuk menggunakan internet secara cerdas dan efisien. Cerdas dalam arti di sini yaitu mampu mengggunakan internet untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Misalnya untuk mencari informasi, menulis artikel, mencari pekerjaan maupun menjalankan bisnis. Dalam hal ini, blog di internet mengambil peran besar.

Cerdas juga berarti waspada terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan internet baik dari dalam maupun dari luar. Pengaruh dari dalam seperti timbulnya sifat malas, acuh dan individual. Hal ini disebabkan terlalu banyaknya membaca hal yang singkat-singkat sehingga jarang membaca buku, koran, dan sumber bacaan lainnya serta terlalu banyaknya berkomunikasi melalui tulisan alias tidak langsung.Sedangkan pengaruh dari luar dapat berupa penipuan, pemerasan, dan beragam tindak kriminal lainnya. Hal itu disebabkan terlalu gamblang dan terbukanya informasi personal yang kita sajikan dalam internet serta adanya sifat yang terlalu mudah percaya terhadap orang lain, bahkan orang yang baru dikenal. Dalam hal ini, media sosial lah yang menjadi jembatannya.

Selain cara cerdas di atas, diperlukan cara efisien yaitu menggunakan internet sesuai kebutuhan kita, guna mengefesiensikan waktu, tenaga, pikiran serta uang. Hal ini disebabkan penggunaan internet yang mengharuskan kita berkutat di depan layar komputer yang diwarnai radiasi sinyal dan gelombang elektron ini sering mebuat orang lelah, lupa waktu dan stress. Ini juga berpengaruh pada perubahan gaya hidup kita karena pengeluaran untuk internet (gadget, listrik, modem, pulsa) yang cukup besar.

Untuk itu, diperlukan tips-tips jitu untuk mem-protect diri, pikiran, dan hati kita agar tidak terjerumus pada pengaruh-pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh internet. Pertama, kita harus memahami pengaruh internet baik yang positif maupun yang negatif. Kedua, jangan meng-expose data diri terlalu terbuka di dunia maya dengan menggunakan selalu perlindungan privasi. Ketiga, gunakanlah internet untuk sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas diri kita. Terakhir, perbanyaklah aktivitas positif di luar/outdoor sehingga kegiatan pribadi (berinternet) dan kegiatan sosial berjalan seimbang.

Perlu disadari kembali, internet memang banyak memiliki keuntungan bagi kita sebagai manusia. Bahkan selain untuk manusia, internet juga memberi keuntungan bagi lingkungan. Kehadiran internet dengan miliaran page dan beragam format soft file (email, e-paper, e-book) di dalamnya, dapat menghemat pengeluaran kertas di dunia sehingga menyelamatkan jutaan pohon di dunia dan mengurangi global warming. Maka dari itu, generasi sekarang patutlah bersyukur dengan adanya internet ini dengan cara menggunakannya secara cerdas dan efisien. Toh manfaatnya akan kita rasakan sendiri bukan? (*)

22.34

0 Responses to " "

Posting Komentar